Rabu, 13 Oktober 2010

Game Sensor Gerak Masih Suram

SEBAGIAN besar konsumen belum tertarik membeli sensor gerakan seperti Move dan Kinect karena jumlah game yang mendukung permainan sensor gerakan masih sangat sedikit.

Guna mendorong pertumbuhan penjualan, para produsen utama konsol game di dunia menawarkan pola baru permainan game,
SEBAGIAN besar konsumen belum tertarik membeli sensor gerakan seperti Move dan Kinect karena jumlah game yang mendukung permainan sensor gerakan masih sangat sedikit.

Guna mendorong pertumbuhan penjualan, para produsen utama konsol game di dunia menawarkan pola baru permainan game, dengan merilis sensor gerakan. Sony Corp mengandalkan Move untuk mendukung PlayStation (PS) 3. Sedangkan Microsoft Corp mengandalkan Kinect untuk mendukung Xbox 360. Dengan sensor gerakan seperti Move dan Kinect, Sony dan Microsoft berharap, PS3 dan Xbox 360 akan mampu meraih sukses seperti Wii dari Nintendo Co Ltd, yang memiliki basis pelanggan lebih besar daripada PS3 dan Xbox 360 karena menawarkan cara baru permainan game, yakni dengan kontrol ayun.

Namun demikian, survei MKM Partners LLC mengungkap, pada saat ini hanya terdapat 17 persen responden yang sudah berniat membeli sensor gerakan seperti Move dan Kinect. Pada saat yang sama, lebih dari 50 persen responden mengaku belum berniat membeli Move atau pun Kinect.

"Sebagian besar konsumen masih bersikap menunggu. Penyebabnya, pada saat ini belum terdapat cukup banyak game yang mendukung permainan Move dan Kinect," ujar Senior Analyst MKM Partners LLC Eric Handler, dalam laporan Reuters.

Firma riset Strategy Analytics Inc menilai, karena konsol-konsol game yang beredar pada saat ini sesungguhnya sudah berusia lebih dari tiga tahun, maka konsumen pun menuntut perubahan. Jika produsen tidak segera menghadirkan teknologi baru, maka volume penjualan konsol game pun akan semakin turun.

"Kejenuhan pada saat ini sudah akut. Terbukti, volume penjualan Wii pun mengalami penurunan, terutama di negara-negara maju. Tanpa teknologi baru, volume penjualan konsol game akan turun semakin tajam pada 2011," tutur Principal Analyst Analytics Inc David Mercer.

Untuk menyegarkan pasar, pada 19 September 2010 Sony merilis Move. Untuk bermain PS3 menggunakan Move, konsumen harus menyediakan anggaran tambahan sekitar USD90, untuk membeli kamera dan sistem kontrol Move.

Dengan alat kontrol gerak Move dan PS3, pengguna memang bisa menikmati permainan game lebih realistis daripada permainan game yang ditawarkan Wii. Sebab selain mendukung sensor gerakan, PS3 juga mendukung tampilan gambar definisi tinggi (HD) dan bahkan 3D (tiga dimensi).

"Move adalah generasi baru gamegerak.Nintendo sukses memperkenalkan game gerak ke pasar dengan Wii. Setelah Move tersedia, alamiah saja jika para pengguna Wii berpindah ke PS3," tutur Vice President Sony Corp Peter Dille, seperti diberitakan AFP.

Sementara itu, Microsoft berencana merilis Kinect mulai 4 November 2010. Konsumen harus menyediakan anggaran belanja sekitar USD150 untuk dapat bermain Xbox 360 menggunakan Kinect.

Dengan Kinect, pengguna Xbox 360 S bisa bermain game tanpa menggunakan alat kendali apa pun, kecuali anggota tubuh. Tetapi berbeda daripada Sony dan Microsoft yang sudah meremajakan konsol game masing-masing, Nintendo ternyata masih nyaman dengan Wii. President Nintendo Co Ltd Satoru Iwata menyatakan, Nintendo pada saat ini masih optimistis Wii mampu mempertahankan dominasi di pasar konsol gameg lobal.

"Saya berpendapat, pada saat ini Wii belum perlu diganti. Tetapi tentu saja, pada suatu saat di masa mendatang akan muncul desakan semakin kuat untuk menggantikan Wii. Tetapi untuk saat ini, kami belum berencana menggantikan Wii dengan konsol baru," ujar Iwata, dalam laporan Reuters.

Firma riset Strategy Analytics Inc memprediksi, Wii akan mendominasi pasar konsol game global pada 2010 dengan volume penjualan 17,5 juta unit. Sementara itu, PS3 akan menempati posisi kedua dengan volume penjualan global 14,0 juta unit, dan Xbox 360 akan menempati posisi ketiga dengan volume penjualan global 10,5 juta unit. Namun demikian, firma riset iSuppli Corp meyakini, Nintendo pada saat ini sudah menyiapkan pengganti Wii, kendati belum mengakuinya. Berbeda daripada Wii, konsol game masa depan dari Nintendo akan lebih kaya fungsi internet.

"Fokus Wii adalah game, bukan internet. iSuppli meyakini, Nintendo akan merilis konsol baru yang menawarkan lebih banyak fungsi internet karena Nintendo harus terus mencari sumber pendapatan baru," ungkap Analyst Consumer Electronics iSuppli Corp Pamela Tufegdzic.

Karena kekurangan konten, nasib game gerak diperkirakan akan sama seperti nasib game 3D. Survei Cable & Telecommunications Association for Marketing (CTAM) dan The Nielsen Co mengungkap, konsumen ternyata tidak tertarik memainkan game 3D. Dalam survei CTAM itu diketahui, hanya terdapat 42 persen responden yang tertarik menggunakan televisi 3D untuk bermain game.

Sebagai perbandingan, survei yang sama menemukan, sebanyak 77 persen responden tertarik menggunakan televisi 3D untuk menonton film dan siaran olah raga. Dari survei itu diketahui, konsumen tidak suka bermain game konsol menggunakan televisi 3D karena gambar 3D di layar membuat pemain merasa pening. Apalagi ketika pengguna memanfaatkan televisi 3D untuk memainkan game yang menampilkan gerakan-gerakan cepat, seperti game balap.
 
sumber : okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...