Kamis, 21 Oktober 2010

Waspadai Tulang Keropos pada Penderita Gangguan Ginjal

Ginjal merupakan organ yang
memegang peran penting dalam tubuh dan memiliki fungsi antara lain :

·        
Membuang sisa metabolisme dan air dari darah
Darah disaring dengan memisahkan sisa metabolisme dan air dari darah dan
membuangnya melalui urin. Ginjal membuang garam dan mineral lain dari darah dan
menyisakannya dalam jumlah yang sedikit sesuai dengan kebutuhan tubuh.
·        
Menyeimbangkan cairan tubuh
Dengan membuang garam dan mineral lain dari darah, tubuh sedang melakukan
proses yang dinamakan dengan homeostatis
atau menyeimbangkan cairan tubuh. Saat terdapat gangguan ginjal, keseimbangan
cairan ini sulit dijaga sehingga perlu pengaturan makanan dan minuman untuk
menjaga keseimbangan cairan.
·        
Mengotrol tekanan darah (TD)
Ginjal memproduksi Renin-angiotensin
(hormon untuk mengatur garam dan cairan yang disimpan dalam tubuh dan mengatur
kontraksi dan dilatasi dari pembuluh darah). Gangguan ginjal menyebabkan
terlalu banyak renin angiotensin sehingga meningkatkan TD. Saat TD tinggi
(hipertensi), jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
·        
Menghasilkan sel darah merah
Ginjal sehat memproduksi eritropoetin (EPO), suatu hormon
yang berfungsi memstimulasi produksi sel darah merah. Sel darah merah ini
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa adanya sel darah merah yang sehat, akan
menyebabkan anemia dimana tubuh menjadi lemas, lelah, dingin dan sesak nafas.
·        
Menjaga tulang kuat dan sehat
Ginjal sehat menjaga tulang kuat dengan memproduksi
hormon calcitrol. Hormon ini berfungsi menjaga kadar kalsium dan fosfat dalam
range normalnya dalam darah dan tulang. Keseimbangan kedua senyawa ini sangat
penting. Saat terjadi gangguan ginjal, terjadi peningkatan kadar fosfat dalam darah (hiperfosfatemia). Hal ini
menyebabkan kalsium yang ada di tulang tertarik ke darah sehingga menyebabkan renal
bone disease (tulang menjadi rapuh). Selain itu juga dapat menyebabkan penumpukan kalsium di pembuluh darah (calcification), atau jaringan lunak
seperti paru-paru, mata dan jantung.
 
Bagaimana mengatasi kelebihan
fosfat dalam darah?
1.       Dialisa, hanya mampu menghilangkan sebagian dari kelebihan fosfat tubuh.
2.       Mengatur diit makanan
rendah fosfat, dianjurkan untuk mengkonsumsi <
800 mg fosfat per hari. Makanan/minuman yang
mengandung kadar fosfat tinggi seperti susu, coklat, keju, ice cream, kacang-kacangan,
sereal, kerang, dan hati.
3.       Minum pengikat fosfat (phosphate binder), pengikat fosfat digunakan untuk
menghambat penyerapan fosfat dalam saluran percernaan. Pengikat fosfat diminum bersama makanan dan bekerja dengan berikatan secara
langsung dengan fosfat yang ada dalam makanan. Fosfat yang berikatan dengan
pengikat fosfat akan membentuk garam yang tidak larut dan dibuang melalui
feses.
Di Indonesia, suplemen kalsium merupakan pengikat fosfat
yang paling banyak digunakan. Suplemen kalsium contohnya adalah kalsium asetat
dan kalsium karbonat. Penggunaan kalsium asetat memiliki keuntungan lebih bagi
penderita gangguan ginjal. Kalsium asetat langsung ditelan dan tanpa dikunyah
sehingga penderita tidak perlu merasa tidak nyaman oleh rasa kapur. Kalsium
asetat memiliki kelarutan 10000x lebih besar dibandingkan dengan kalsium
karbonat sehingga dapat larut dengan cepat dan langsung berikatan dengan fosfat
makanan sehingga fosfat tidak terabsorpsi dalam tubuh. Selain itu kalsium
memudahkan penderita karena tidak perlu mengkonsumsi banyak tablet karena
kalsium asetat memiliki kemampuan mengikat fosfat 2x lebih besar dibandingkan
dengan kalsium karbonat. Selain itu menimbulkan efek samping hiperkalsemia
lebih rendah dibanding kalsium karbonat. 


Sumber :           www.singapore.renalinfo.com
                          www.jasn.asnjournals.org
                          www.nature.com/ki/journal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...